Senin, 03 Oktober 2016

PENANGANAN EXPANSIVE SOIL MENGGUNAKAN GEOMEMBRANE

EXPANSIVE SOIL...


 
Expansive Soil atau Tanah kembang susut didefinisikan sebagai tanah yang volumenya berubah terhadap pengaruh siklus pengerigan-pembasahan dan pengisapan (suction) yang berhubungan dengan permasalahan dan keruntuhan yang telah diteliti dalam bidang konstruksi seperti yang dilaporkan dari banyak sumber di dunia.
banyak konstruksi yang berdiri diatas tanah jenis ini yang rusak, terutama pada jalan, biasanya setelah selesai konstruksi dan setelah mengalami perubahan musim dari musim hujan ke musim kemarau maka muka jalan akan bergelombang dan bahkan pecah. pada bangunan rumah juga biasanya keliahatan pada lantai - lantai yang bergelombang.

beberapa cara telah digunakan untuk penanganan pada tanah expansive, antara lain : 

- penggantian material : metode ini efektif apabila lapisan tanah expansif tersebut dangkal
- stabilisasi dengan kapur : cara ini juga efektif apabila lapisan tanah expansif tersebut dangkal dan material kapur yang tersedia mudah didapatkan, namun pada pelaksanaannya cukup rumit dan dibutuhkan pengalaman tinggi karena kesalahan penempatan / campuran kapur bisa fatal
- stabilisasi dengan semen : cara ini juga efektif, namun membutuhkan biaya tinggi

selain cara diatas, hal penting yang perlu dilakukan adalah manajemen air, membuat drainase yang baik, namun kerap kali hal itu tidak cukup, untuk itu diperlukan tambahan material yaitu GEOMEMBRANE, geomembrane ini berfungsi untuk menghalangi tanah tersebut bersentuhan dengan air langsung dan juga menghalangi penguapan akibat musim kemarau, sehingga kestabilan tanah kembang susut bisa dijaga sepanjang tahun

 penggunaan Geomembrane untuk penanggulangan tanah kembang susut pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1991 di jalan Link 005 Caruban - Ngawi, Jawa Timur